Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Jumat, 14 Juni 2013

Artikel Ilmiah Sandra


PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA ULEAD DAN MEDIA WAYANG DONGENG  DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG PADA
 SISWA SMP  KELAS VII


Oleh
Sandra Novita Sari *

ABSTRAK

Keterampilan menyimak adalah keterampilan yang pertama harus dikuasai sebelum keterampilan berbahasa yang lain. Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, keterampilan menyimak masih dianggap remeh karena metode dan media yang digunakan guru kurang variatif sehingga siswa menjadi bosan dan tidak bersemangat dalam belajar. Variasi media pembelajaran adalah solusi tepat dalam pembelajaran menyimak dongeng, dengan membandingkan media ulead dan media wayang dongeng untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran menyimak dongeng. Alasan dibandingkannya kedua media, karena memiliki persamaan sebagai media dua dimensi yang berkarakter. Media Ulead dinilai lebih efektif untuk meningkatkan keterempilan menyimak dongeng daripada media wayang dongeng. Media ulead lebih menarik karena memiliki beberapa keunggulan seperti mudah dipelajari, dapat divariasikan sesuai keinginan, mudah cara membuatnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa penggunaan media ulead dengan metode resitasi dapat menarik minat siswa dan memudahkan siswa dalam menyimak dongeng. Dengan kata lain, pembelajaran menyimak dongeng  melalui media ulead dengan metode resitasi  dapat meningkatkan keterampilan menyimak dongeng siswa.


Kata kunci: Keterampilan menyimak dongeng, media ulead, media wayang dongeng , metode resitasi












*Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang 2011
 
 




PENDAHULUAN

            Dunia keilmuan dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang mendukung kemajuan dan kompleksitas ilmu khususnya ilmu bahasa. Perkembangan ilmu dan teknologi  menuntut masyarakat untuk menyimak berbagai informasi yang ada, baik melalui media radio, televisi, dan telepon, maupun bertemu secara langsung. Dari empat keterampilan berbahasa yang ada, keterampilan menyimak adalah keterampilan yang pertama harus dikuasai sebelum keterampilan yang lain, karena keterampilan ini sering digunakan dalam berbagai lembaga di lingkungan pemerintahan dan swasta.
            Uraian tersebut bertolak belakang dengan kondisi pembelajaran menyimak dongeng yang terjadi di sekolah. Keterampilan menyimak dongeng masih dianggap remeh oleh kebanyakan siswa. Persepsi ini muncul dari pembelajaran yang ada selama ini, karena metode dan media yang digunakan tidak variatif sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dan meremehkan keterampilan tersebut. Dalam mengikuti pembelajaran menyimak di kelas, siswa sering tidak fokus dan mengantuk karena bahan simakan yang monoton dan membosankan, siswa juga tidak antusias dan bersemangat dalam belajar.
            Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam upaya memperbaiki keterampilan pembelajaran menyimak dongeng, maka kiranya perlu variasi media pembelajaran menyimak dongeng dengan membandingkan penggunaan dua media untuk mengetahui tingkat keefektifan pembelajaran menyimak dongeng. Dua media yang akan diujicobakan adalah media ulead dan media wayang dongeng.
            Alasan dibandingkannya kedua media tersebut, yaitu media ulead dan media wayang dongeng, karena keduanya merupakan media dua dimensi yang berkarakter. Bahan ajar yang disajikan untuk siswa adalah sama, yaitu dongeng yang dikemas dalam dua media yang berbeda. Keunggulan media ulead adalah (1) program ulead kecil, sederhana, dan ringan, (2) mudah dipelajari, (3) bisa divariasikan sesuai dengan kebutuhan, dan (4) cara penggunaan dalam pembelajaran sangat mudah. Keunggulan dari media wayang dongeng adalah (1) bahan baku yang digunakan untuk membuat wayang dongeng mudah didapatkan, (2) pembuatan media sangat mudah, (3) penggunaan media wayang dongeng dalam pembelajaran sangat mudah, (4) wayang dibentuk menyerupai tokoh yang ada dalam cerita dongeng sehingga siswa mampu berimajinasi untuk dapat memahami isi cerita dalam dongeng.
            Pembelajaran menyimak dongeng dengan menggunakan media ulead dan media wayang dongeng, sangat tepat jika dikombinasikan dengan metode resitasi, karena metode resitasi merupakan suatu metode mengajar dimana siswa harus membuat resum dengan kalimat sendiri. Kelebihan Metode ini adalah (1) lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok, (2) dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru, (3) dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa, (4) dapat mengembangkan kreativitas siswa. Setelah siswa menyimak dongeng dari media yang disajikan, siswa diwajibkan membuat ringkasan atau resum mengenai isi dongeng yang telah disimak untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG
            Dongeng merupakan salah satu bentuk dari cerita rakyat yang bersifat menghibur. Dalam dongeng terkandung nilai-nilai yang diangkat dan dimanfaatkan dalam kehidupan nyata. Dongeng berkembang dalam tradisi lisan secara turun-temurun di masyarakat. Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan 1986:28). Keterampilan menyimak disebut keterampilan reseptif sebab selama berlangsung kegiatan komunikasi tersebut, penyimak aktif menerima, menangkap, memahami, dan mengingat ujaran atau rangkaian huruf yang diterimanya. Secara fisik, penyimak menerima pesan atau informasi-informasi melalui pendengarannya, tetapi secara mental, penyimak aktif mencerna dan mengolah pesan-pesan tersebut agar dapat memahami maksudnya. Jadi keterampilan menyimak dongeng adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi dan merespon yang terkandung dalam karya prosa lama yang ceritanya berisi tentang hal-hal atau peristiwa yang tidak pernah terjadi yang bertujuan sebagai sarana hiburan dan pembelajaran moral.

PENGGUNAAN MEDIA ULEAD DALAM PROSES PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG
            Pembelajaran menyimak dongeng masih menggunakan cara konvensional dengan bercerita secara lisan di depan kelas. Cara ini sering digunakan oleh guru, sehingga pembelajaran cenderung monoton dan kurang variatif. Maka, media ulead akan digunakan dalam pembelajaran menyimak dongeng.
            Media ulead merupakan sofware yang digunakan untuk memotong dan mengedit gambar atau video baik dari amatir hingga profesional. Di dalam program ulead ini terdapat fitur-fitur yang dapat meningkatkan efisiensi dan  produktivitas pekerja, dengan kata lain media ini dapat divariasikan sesuai dengan keinginan pembuat agar lebih menarik. Media ulead akan digunakan guru dalam pembelajaran menyimak dongeng dengan bantuan LCD. Guru hanya mengawasi dan mengamati siswa ketika menyimak dongeng dengan media ulead.
          Dari penggunaan media tersebut, diharapkan ada perbedaan kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas VII sehingga dapat mengetahui keefektifan kedua media tersebut dalam pembelajaran menyimak dongeng. 

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG DONGENG DALAM PROSES PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG
Media wayang dongeng adalah sebuah media yang digunakan untuk pembelajaran menyimak dongeng. Media ini terbuat dari kertas karton atau kardus yang dibentuk menyerupai tokoh dalam isi cerita dan di bawahnya diberi tangkai. Media wayang dongeng akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran menyimak dongeng dengan cara digerak-gerakkan. Guru bercerita dengan menggunakan wayang dongeng sebagai media atau alat peraga.
            Media ini bisa divariasikan dengan cara memberi warna pada kertas karton agar lebih menarik. Pemberian warna juga disesuaikan dengan karakter tokoh dalam dongeng, agar tokoh benar-benar mirip dan siswa bisa mendapatkan gambaran lebih jelas bagaimana wajah, struktur tubuh tokoh yang dimaksud dalam cerita dongeng. Guru juga bisa lebih bereksplorasi dalam bercerita dengan begitu siswa akan lebih tertarik dan isi cerita dalam dongeng akan dipahami oleh siswa . Selain itu, siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena  guru sangat komunikatif dalam penyampaian isi cerita.
            Media ini dinilai sangat komunikatif, karena dalam pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai dalang (dalam pewayangan) dan siswa berperan sebagai penonton atau pendengar.
BUKTI KEEFEKTIFAN MEDIA ULEAD DALAM PROSES PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG
Penggunaan media ulead dalam pembelajaran menyimak dongeng sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan menyimak dongeng pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata kelas eksperimen  sebelum diberi perlakuan dengan media ulead mencapai 73,31% dan setelah diberi perlakuan meningkat menjadi 76,59%. Selain itu, alasan mengapa media ini efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak dongeng dikarenakan tampilan gambar yang bisa mewakili karakter tokoh dalam cerita sehingga dapan menciptakan imajinasi bagi siswa. Media Ulead tidak hanya bisa dikombinasikan dengan suara guru tetapi bisa ditambah dengan musik pengiring sesuai dengan alur cerita yang ditampilkan. Berikut ini akan diuraikan bukti media ulead lebih efektif daripada media wayang dongeng.


BUKTI KEEFEKTIFAN MEDIA ULEAD DALAM PROSES PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG
          Penggunaan media wayang dongeng dalam pembelajaran menyimak dongeng kurang efektif untuk meningkatkan kemampuan menyimak dongeng pada kelas kontrol. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata kelas kontrol sebelum diberi perlakuan dengan media wayang dongeng mencapai 69,39% dan setelah diberi perlakuan menjadi 70,66%. Rata-rata nilai setelah diberi perlakuan meningkat, tetapi tidak setinggi jika dibandingkan dengan perlakuan menggunakan media ulead.

PENUTUP
Keterampilan menyimak dongeng masih dianggap remeh oleh siswa. Faktor penyebabnya adalah penggunaan media yang masih kurang. Untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam menyiimak dongeng, guru dapat menerapkan pembelajaran menyimak dongeng melalui media ulead dan metode resitasi. Pembelajaran menyimak dongeng melalui media ulead dan metode resitasi dapat menarik minat siswa dan memudahkan siswa untuk menyimak dongeng.

DAFTAR PUSTAKA       

Arif, Unting. 2009. Wayang Refleksi Kehidupan Manusia. http://wayang.blogspot.com/2007/03/wayang. Diunduh tanggal 15 Januari 2011.
Chandra. 2008. Ulead VideoStudio 11 Plus untuk Orang Awam. Palembang:  Penerbit Maxikom.
Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia (Ilmu gosip, dongeng, dll). Jakarta: Pustaka Utama Graviti.
Darsono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Djamarah, Syaiful Bahri. Metode Resitasi. http://re_searchengines.com/art05-65.html. Diunduh tanggal 15 Agustus 2011.
Doyin, Mukh. 2006. Bercerita. Semarang: LPS & B Jurusan BSI UNNES.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti.

0 komentar:

Posting Komentar