Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Rabu, 23 April 2014

TUMPUKAN NAFAS GOR ARMADA, Oleh: Sandra Noryz *)


*Tak ada gua dengan tetesan cinta pun senang pun bahagia...
Tak ada ruang cinta pun harta pun kaya pun miskin...
Tak ada celah untuk jabatan pun status sosial...

Semua membaur jadi satu dalam sebuah ruang yang sangat lapang
iya begitulah kondisi pengungsi merapi saat ini di GOR Armada Martoyudan
 Berbagai kisah melayang dari mulut ketelinga
 ingin rasanya berteriak dan lari saja dari sini
 melihat kondisi warga yang payah terkoyak nyaris luruh
 Keluarga dan harta tidak mereka indahkan lagi
 “asal keluarga sudah kumpul saja kami sudah senang,
bencana ini sudah mengasah kebiasaan kami,
tak ada yang perlu ditakutkan, gunung itu sudah menjadi sahabat kami”
seloroh mereka.
Merinding bulu kudukku mendengar keyakinan yang begitu menguar ,
fabiak itu tak tertahankan.
Kesalutan menjalar kesendi-sendi urat
Satu seloroh meluncur “aku ingin melihat mereka ber”DAYA”
Sekali lagi...

*Mengenang Merapi 2010