Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Rabu, 11 Juli 2012

Monev III - SDI BORIK


110712
Tidak menyangka kalau hari ini saya beserta tim monev LPTK UNNES berhasil menempuh jarak yang tidak dekat menuju desa Borik kecamatan Satarmese Barat kabupaten Manggarai untuk menyempurnakan program SM-3T. Monev ini adalah monev ke-3 yang dilakukan LPTK untuk memantau kinerja guru di tempat tugas. Tim monev berjumlah 4 orang yakni Dekan FE (Drs. S. Martono, M,Si.), Dekan FH (Drs. Sartono Sahlan, M.H.), Staf Ahli PR I (Ali Formen, S.Pd, M.Pd.), dan Staf PPG (Rina Lilla Handayani, S.Pd.). Dalam pelaksanaan monev, tim masih dibagi menjadi 2 kelompok. Pak Ali dan Mbak Lilla bertugas memonitoring kecamatan Rahong Utara tepatnya di SD Satap Rangkang Kalo dengan didampingi oleh Korkab ( Mansur Amriatul), sedangkan Pak Martono dan Pak Sartono bertugas memonitoring kecamatan Satarmese Barat tepatnya di SDI Borik yang didampingi oleh Korcam Wae Ri'i (Saya sendiri, hehehe).


Pukul 07.00 WITA Saya dan Mansur sudah menunggu di bandara Frans Sales Lega Ruteng untuk menjemput tim monev yang pagi itu menggunakan maskapai penerbangan Merpati Air Lines dari Kupang. Belum lama kami menunggu, pesawat sudah tiba di bandara dan akhirnya kami mengantar tim menuju hotel hingga akhirnya bertemu dengan Kadis PPO di dinas setempat. Setelah lama bercengkrama, bertegur sapa, dan berbasa-basi sedikit kami mohon diri untuk menuju lokasi dengan fasilitas yang cukup wah dari dinas yakni mobil keluaran 2005, hehe (jangan di lihat dari tahunnya). Tim kami berpisah sesuai dengan pembagian tugas yang ada. Saya beserta rombongan menuju ke kecamatan Satarmese Barat. Awal perjalanan cukup menyenangkan, pemandangan di kanan kiri masih segar dan asri. Hutan basah menemani kami sepanjang perjalanan. Tak menyangka kami hanya menempuh perjalanan selama 3 jam saja. Biasanya jika menggunakan Otto kol, perjalanan memakan waktu sampai 6 jam. Lumayan...kami bisa menghemat 3 jam dengan alternatif jalan lain.

Pukul 13.30 WITA, kami baru mencapai desa Borik dengan melewati jalan ekstrim. Aroma laut yang begitu harum, degradasi warna laut yang mencipta sensasi tersendiri dalam benakku. semua itu jarang kutemui karena tempat tugas yang berada di daerah pegunungan. Cuaca dingin tergantikan dengan cuaca panas ditambah dengan hembusan angin yang mengandung air hingga sejuklah yang tercipta (bahasa opo iki? hehe).  Baru saja kaki menapak di bumi borik, kami sudah disambut oleh dua orang pendidik bangsa yang bernama Ian dan Jaenal. Ian bertugas di Borik, sedangkan Jaenal bertugas di kampung Mampau yang masih satu kecamatan dengan Borik yakni Satarmese Barat. Sambutan tak terputus ketika itu, tiba di sekolah kami mendapatkan sambutan yang tak kalah hangat dari sebelumnya. Tangan Bapak Kepala Sekolah SDI Borik mengulur seraya berkata "Selamat datang di Borik", senyum tipis mewarnai sudut bibirnya. Kami langsung di arahkan untuk memasuki ruang kantor yang sederhana. Namun sayang siswa-siswi telah dipulangkan karena kelaparan menunggu kami, padahal mereka sudah mempersiapkan nyanyian khusus untuk penyambutan.


Monev berlangsung lancar, beberapa pertanyaan dilontarkan oleh Pak Sartono terkait dengan pesan, kesan dengan adanya guru SM-3T yang bertugas di SDI Borik yakni Ellit Pipop Setiawan dan Panitia Sari. SDI Borik memiliki 7 guru, ditambah 2 guru SM-3T menjadi 9 guru. Kepala Sekolah merasa terbantu dengan hadirnya 2 guru SM-3T di sekolahnya, terutama untuk administrasi sekolah karena sebagian besar guru yang ada masih belum bisa mengoperasikan komputer. Mereka hanya kenal nama saja, tetapi untuk mengoperasikannya masih perlu belajar lagi. Namun ada beberapa kendala yang muncul, yakni ketiadaan sinyal dan listrik sehingga akses informasi juga terhambat. Hal ini berdampak pada kinerja guru di daerah tersebut. Pak Ian mengajar Bahasa Indonesia dan Olahraga, sedangkan Ibu Pani mengajar Matematika dan kesenian. Buku yang digunakan sudah tidaks esuai yakni masih menganut aliran KBK sedangkan perangkat pembelajaran seperti Silabus dan RPP sudah menggunakan kurikulum KTSP. Ironis...bahan ajar yang digunakan juga seadanya karena letak desa yang terpencil dan tidak ada sinyal.

Kondisi sosial guru SM-3T di Borik bisa dikatakan baik karena mereka sudah bisa berinteraksi dengan penduduk sekitar, bahkan bisa dibilang sangat akrab. Ibu Pani sudah mulai belajar menenun, Pak Ian sering bermain bola dengan anak-anak didik dan pemuda kampung di sore hari. Tak jarang mereka di undang ke acara pernikahan, acara adat, acara kenduri, dan pesta sekolah. Ada satu tempat di desa Borik yang dapat digunakan untuk mengakses informasi yakni "Bukit Kerinduan". Tempat itu biasa digunakan untuk menegok dunia luar, karena satu-satunya tempat yang ada sinyal di desa itu. Tapi untuk mencapainya dibutuhkan waktu 30-40 menit dengan berjalan kaki. Luar biasa perjuangan yang harus dilakukan untuk sekedar bertukar kabar dengan keluarga dan sahabat.

Pukul 14.30 WITA monev berakhir.Kami diundang kepala sekolah untuk singgah ke rumahnya. Senang sekali saya bisa melaksanakan ibadah salah dhuhur karena waktunya hampir habis. Kami disuguhi makan siang dan setelah berbincang sebentar, kami mohon diri tepat pada pukul 15.30 WITA. Jalan yang ditempuh masih sama, berkelok dan terjal. Namun driver sepertinya sudah ahli dan terlatih untuk menghadapi medan yang demikian sehingga kami tiba di Ruteng tepat pukul 19.30 WITA.  

To be continue...
(Monev ke- III dari LPTK UNNES hari pertama di kabupaten Manggarai, Flores, NTT)

_Sandra Novita Sari, Sarjana Mendidik di daerah 3T  2011 (Kab. Manggarai)


3 komentar:

Sandra Itu Aku mengatakan...

ketemu sediluk tok... jan tenan o9....

Unknown mengatakan...

maaf,,,kalo gak slah,itu foto di borik ya,,,di weri pateng,,,,n yg berdi,make topi tu ayah saya,,,

Sandra Itu Aku mengatakan...

iya hehehe

Posting Komentar