Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Sabtu, 28 Juli 2012

Inginnya Meng-(KARAT) Oleh: Sandra Noryz


Pahitnya...sungguh melebihi empedu
Mau berapa kali lagi aku harus memanggilmu?
Melafal suku kata di namamu
Mengeja huruf demi huruf hingga tercipta deretan semu
Huruf usang. . .
Huruf karang. . .
Yang masih mengakar di tanah merah
Meng-karat... berapa kali karat hingga inginnya se-karat
Apa guna karat, jika tak jejal salat
Aku, merindu puing
Aku, merindu lembing
Aku, merindu dinding
Yang ingin kurutuh saja
Yang ingin kuluruh saja
Yang ingin kubunuh saja
Enyah sejah ‘dari’ rah


(Petak epigon yang menyesatkan: pulanglah ke rumahmu)
Alamat: Aris Rudianto “sang aufklarung”
Ruteng,280712-00.00 

0 komentar:

Posting Komentar