Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Selasa, 10 Juli 2012

“Aufklarung” dalam Gerakan Pramuka Kian Mencerah Oleh: Sandra Noryz


Gerakan Pramuka di Indonesia mengalami penurunan, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? karena kegiatan gerakan pramuka kurang popular atau menarik minat kaum muda, generasi kepelatihan terhambat, dan dianggap tidak mampu menangkal dan menyelesaikan masalah kaum muda. Pramuka yang dulu mempunyai kepribadian yang tercermin dalam satya darma, seiring dengan perkembangan zaman, lambat laun bergeser dari hakikat yang sebenarnya. Pramuka dianggap tidak relevan dengan fakta, ketinggalan zaman dan ironisnya lagi anggota gerakan pramuka terlalu suka dengan simbol-simbol tanpa tau arti dari simbol tersebut. Mereka terlalu sibuk mencari atribut penghargaan sebanyak-banyaknya tanpa melalui tes atau uji sebagai syarat untuk mendapatkannya. Lalu pramuka bisa dikatakan mahal karena sangat terikat dengan seragam beserta pernak-perniknya mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala yang menuntut keseragaman dan kerapian anggota pramuka. Hal ini merupakan indikasi bahwa pramuka sudah tidak menganut “azas kesederhanaan” tetapi “azas keglamoran” yang tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Kematian kreativitas pramuka untuk menciptakan produk-produk inovatif, menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Kemandirian pramuka yang ditampilkan dalam kegiatan memasak setiap kali ada perkemahan sudah jauh ditinggalkan dan beralih kehal-hal yang instan.

Melihat kemunduran yang terjadi pada gerakan pramuka maka perlu adanya revitalisasi gerakan pramuka, yang berdasar atas amanat presiden RI selaku kamabinas gerakan pramuka pada peringatan hari pramuka ke-45 tanggal 14 Agustus 2006. Revitalisasi tersebut dititikberatkan pada pemberdayaan gerakan pramuka yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk lebih meningkatkan peran, fungsi, dan tugas pokok gerakan pramuka serta memperkokoh kinerja dan eksistensi organisasi karena esensi gerakan pramuka adalah sebagai wahana penyiapan calon pemimpin bangsa yang memiliki militasi, idealisme, dan semangat optimisme demi tercapainya masa depan yang lebih cerah. Berarti gerakan pramuka bisa dijadikan pula sebagai instrument yang sangat diharapkan kehadirannya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peran gerakan pramuka dalam era sekarang harus mampu mendominasi, mendobrak kefeodalan zaman yang dihinggapi penyakit pesimistis. Gerakan pramuka harus mengambil peran sebagai pelopor untuk merubah sikap pesimistis menjadi optimisme, tetapi tetap tidak meninggalkan yang kritis. Mengembangkan sikap pesimisme, berarti secara tidak sadar bangsa ini telah merusak diri sendiri. Kegagalan yang terjadi disebabkan karena kita mempunyai prediksi yang negatif, sehingga hasil yang dicapai pun tidak sesuai dengan keinginan kita. Begitulah seorang pramuka juga harus bisa mengalahkan pikiran-pikiran yang dapat menghambat keberhasilannya. Maka perlu ditanamkan benar-benar dalam kepala kita “ If you think you can, you can. If you think you can’t, you can’t”. Jika kamu berpikir bisa, kamu bisa. Jika kamu berpikir tidak bisa, maka yang terjadipun tidak bisa. Oleh karena itu jangan berpikiran “To be or not to be”, apa yang terjadi terjadilah, itu merupakan mental yang bobrok bagi seorang pramuka.

Maka tujuan merevitalisasi gerakan pramuka adalah agar gerakan pramuka diminati dan diterima kaum muda, gerakan pramuka sebagai wahana membentuk kepribadian. Tetapi jika ditelusuri lebih lanjut, sebenarnya apa yang direvitalisasi dalam gerakan pramuka? Secara operasional menjadikan gerakan pramuka sebagai instrument penting dalam menyiapkan generasi muda dan mempunyai langkah strategis untuk menghidupkan, mengaktifkan, mengembangkan gugusdepan secara terus menerus, memperbanyak pelatihan pembina pramuka, memperkuat kepemimpinan dan manajemen kwartir, fungsi mabi diperkuat serta yang tidak kalah pentingnya dukungan publik harus diperkuat.

Dengan diadakannya revitalisasi gerakan pramuka, lambat laun kondisi yang tidak stabil ini dapat kembali seperti semula dan semua anggota pramuka akan tetap pada kesejatian yang sejati. Semoga Aufklarung dalam Gerakan pramuka kian mencerah. Hidup Pramuka !


0 komentar:

Posting Komentar