Kita boleh Telanjang, tapi jangan bulat-bulat.



Selalu ingin menulis kata yang dapat memberi suntikan semangat, kata yang sederhana namun ber-Daya...bagi hidupku...^_^


Butuh advis untuk meringankan antesedan. Seenaknya menganulir dengan apatis, padahal animo hampir finish. Hanya saja apriori belum merekah, masih berupa argot-argot beku. Disparitas menciptakan elegi. Perasaan yang frontal menjadi fluktuatif. Genial..., grafologi dan futurologi tak terdeteksi. Aku bukan hipokrit pun indolen yang mengkamuflase segala. Hapus sikap skeptis karena kita butuh restorasi...!


"Selamat menyelami huruf-huruf (usang)-ku"

Senin, 09 Desember 2013

Sandra Unnes Kampanyekan SM3T Bersama Mendikbud

          Sandra Novita Sari, peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Semarang (Unnes), ditunjuk oleh Ditjen Dikti untuk mengampanyekan program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Bersama Mendikbud M Nuh, alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes itu bakal menjadi satu-satunya SM3T yang tampil di RCTI dalam acara “Acila”, Sabtu (29/6) pukul 13.00.

          Sebelumnya, Kamis (27/6), Sandra yang telah setahun mengabdi di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur itu telah mengikuti pengambilan gambar awal di Studio 4 RCTI Kebunjeruk Jakarta. Jumat (28/6), bersama Birul Kodrati, mahasiswa UGM Yogyakarta penerima Beasiswa Bidikmisi, Sandra tampil di stan Dikti pada Pameran Pendidikan Kemdikbud.
          “SM3T dan Bidikmisi memang menjadi program unggulan Dikti dan keduanya diharapkan bisa bercerita kepada khalayak luas pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2013 di Jakarta ini,” ungkap Agus Susilohadi, Kepala Subdit Diktendik Ditjen Dikti.
           Sekadar catatan, SM3T merupakan program pengabdian selama setahun bagi para sarjana pendidikan di daerah 3T di berbagai provinsi di Indonesia. Pada angkatan pertama 2011/212, unnes telah menyiapkan dan mengirimkan 250 sarjana ke Aceh Besar, Ende, dan Manggarai (NTT). Setahun mengabdi dengan bantuan biaya hidup Rp2,5 juta per bulan, setelah itu mereka ditarik kembali untuk mengikuti PPG berasrama selama setahun dengan biaya penuh dari pemerintah.

0 komentar:

Posting Komentar