Nantinya para pengajar akan kita angkat menjadi guru kalau dia sudah bertugas SM3T selama 1 tahun di daerah 3T.
Liputan6.com, Jakarta Peningkatan mutu pendidikan di daerah
Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) menjadi perhatian khusus
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuannya
tidak lain supaya daerah 3T dapat maju bersama sejajar dengan daerah
lainnya.
Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar,
dan Tertinggal (SM3T) yang telah memasuki angkatan ke-4 tahun 2014 akan
diperkuat dengan beberapa hal. Salah satunya adalah rencana untuk
memperluas wilayah dan meningkatkan jumlah tenaga pendidik di daerah 3T.
Selain
itu, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriadi
Rustad juga mengatakan, kelak SM3T akan menjadi dasar pengangkatan guru.
"Sistem ini akan kita adopsi secara nasional, nantinya para
pengajar akan kita angkat menjadi guru kalau dia sudah bertugas SM3T
selama 1 tahun di daerah 3T melayani saudara-saudaranya," ujar Supriadi.
Dengan
adanya rencana pemerintah tersebut, diharapkan permasalahan kekurangan
pendidik, distribusi yang tidak seimbang dan ketidaksesuaian kualifikasi
pendidikan dengan bidang yang ditempuh dapat segera terselesaikan.
"Di
Indonesia ini ada daerah-daerah yang kita sebut 3T, terdepan, terluar,
dan tertinggal distribusi guru itu kurang. Oleh karena itu para sarjana
pendidikan yang sudah lulus sarjana belum mengambil pendidikan profesi
guru (PPG) itu kita kirim ke daerah-daerah tersebut selama 1 tahun,"
ujar Direktur Pendidikan Tinggi Kemendikbud Djoko Santoso.
Rabu, 02 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar