Senin, 21 Mei 2012
Sang Altruis*) Oleh: Sandra Noryz
Sangkaku terbalik jauh
Benang yang tidak sengaja terjatuh itu menjadi terurai begitu panjangnya
Adagium pernah berkata: “Witing tresna jalaran saka kulina”...
Begitu saktinya kumpulan huruf itu hingga mampu merubah hidup dalam sekejapan.
Hatiku tertuang menjadi cinta yang beraksioma untukmu
Saat kau jelma dirimu menjadi altruis hidupku
Afirmasimu terhadapku telah meluluhkanku
Kata-kata absurdmu telah meyakinkanku
Tentang Apatismu, arkaismu, bombastismu menjadi frontal bagiku
Aku bukan hipokrit, maka aku kan permisif untukmu
Jangan skeptis dengan rasa ini sayang...
ubi voluntas est ibi est via
Mari kita belajar tentang futurologi saja
Agar fluktuasi hati ini terkendali
Tak butuh Aklamasi pun Advis untuk menjawabmu
Aku hanya bisa berkata :”Omnia Vincil Amor Ellit Pipop Setiawan”
*) Sajak ini kualamatkan pada Ellit Pipop Setiawan “Altruis Hatiku”
Ruteng, 140112
00.00 WITA
On The Trip to NTT
Selasa, 13 Desember 2011
Senja hari petualangan menuju negeri flores dimulai. Tak bisa tergambarkan bagaimana rumusan hati terbentuk. Rasa dituang dalam tatapan mata keluarga yang mengantar di auditorium UNNES. Sebuah universitas yang menjunjung tinggi jargon Konservasi. Sebuah universitas yang melahirkan pejuang kemerdekaan di pelosok nusantara yakni pendidik anak bangsa. Rasa haru tentu menyeruak dari bilik hati melihat tatapan binar dan semangat tertahan dari pendidik anak bangsa yang menguatkan keluarganya satu-per satu, mencoba menjelaskan kepada orang terkasih bahwa “Aku ingin mendidik indonesia” , kalimat yang sesungguhnya sederhana namun sulit diucapkan. Kalimat itu tetap pada tempatnya yakni hati. Roda-roda berputar, tekad yang kuat telah menyertai para pendidik sore itu dan mengantar mereka menuju Bandara Juanda Surabaya.
Langganan:
Postingan (Atom)